Timbangan analitik laboratorium merupakan alat yang dirancang khusus untuk mengukur massa dengan tingkat presisi sangat tinggi. Keberadaan alat ini mampu mengukur empat desimal di belakang koma (0.0000g) dengan kapasitas beban maksimal 320g. Sensitivitas yang begitu tinggi, menjadikan timbangan analitik sebagai aplikasi penting dalam penelitian kimia.

Mengenal Jenis-Jenis Timbangan Analitik Laboratorium
Pada dasarnya, timbangan analitik merupakan salah satu alat laboratorium yang berguna untuk menimbang zat atau benda ringan, bahkan hingga 0.1 mg. Berikut jenis-jenis timbangan analitik yang seringkali digunakan dalam dunia laboratorium.
Timbangan Analitik Berdasarkan Teknologi
Terdapat dua jenis timbangan analitik ditinjau berdasarkan teknologinya, yakni analog dan digital. Berikut detail informasi dari setiap jenis timbangan.
- Timbangan Analitik Analog
Jenis timbangan ini menggunakan prinsip mekanis untuk mengukur massa. Biasanya, timbangan dilengkapi dengan lengan keseimbangan dan bobot geser yang berguna untuk menentukan berat suatu benda.
Meskipun timbangan analitik analog sudah jarang digunakan, alat ini masih memiliki beberapa keunggulan dalam situasi tertentu. Misalnya, timbangan tidak membutuhkan sumber daya listrik sehingga bisa mendukung kebutuhan di lokasi dengan akses listrik terbatas.
- Timbangan Analitik Digital
Timbangan analitik laboratorium ini memanfaatkan teknologi modern untuk memberikan hasil pengukuran yang cepat dan akurat. Beberapa teknologi yang digunakan dalam timbangan digital meliputi sistem elektronik untuk meyeimbangkan gaya grafitasi pada objek yang ditimbang.
Selain itu, terdapat sensor strain gauge untuk mendeteksi perubahan gaya sekaligus mengubah sinya analog menjadi digital. Terakhir, terdapat kompensasi lingkungan menggunakan sensor suhu dan tekanan untuk mengurangi pengaruh lingkungan terhadap hasil pengukuran.
Berbagai teknologi tersebut, mampu memastikan alat bisa memberikan hasil yang lebih stabil. Besutan teknologi yang ada juga memberikan tingkat keakuratan tinggi dibandingkan timbangan analog.
Timbangan Analitik Berdasarkan Kapasitas
Ada dua jenis timbangan analitik berdasarkan kapasitasnya. Jenis timbangan ini mencakup kapasitas rendah dan tinggi, sebagai berikut.
- Timbangan Kapasitas Rendah
Alat ini dirancang untuk menimbang sampel kecil dengan tingkat akurasi tinggi. Biasanya, timbangan kapasitas rendah digunakan di laboratorium kimia atau farmasi. Kapasitasnya sendiri berkisar antara 0.1 mg hingga beberapa gram.
- Timbangan Kapasitas Tinggi
Jenis timbangan analitik laboratorium ini mampu menimbang benda dengan berat yang lebih besar, bahkan hingga ratusan gram. Meskipun akurasinya sedikit lebih rendah, timbangan tetap memberikan hasil yang cukup presisi.
Timbangan kapasitas tinggi sendiri sering digunakan pada aplikasi seperti formulasi produk. Misalnya untuk pengukuran presisi di industri makanan dan minuman.
Penggunaan Timbangan Analitik di Laboratorium Kimia
Di laboratorium kimia, timbangan analitik biasa digunakan untuk mengukur massa zat, baik berbentuk cair maupun padat. Misalnya, menimbang bahan untuk kebutuhan pengukuran kadar vitamin C.
Keberadaan timbangan ini mampu memastikan pengukuran massa dengan presisi tinggi. Dengan demikian, keberhasilan eksperimen yang dilakukan menjadi lebih besar.
Lebih lanjut, timbangan dapat membantu menyusun formula dengan ketelitian tinggi. Hal ini menjadi aspek penting dalam pembuatan berbagai produk kimia.
Melansir dari kanal Youtube Mas Atta, ketika timbangan analitik menyala, terlihat satuan berat yang digunakan dalam gram. Timbangan bisa mengukur berat yang sangat kecil. Hal ini terbukti dalam uji coba yang dilakukan untuk menimbang amilum atau tepung. Ketika menimbang sejumlah amilum dengan sendok, alat menunjukkan berat yang sangat kecil, yakni 11.0 mg.
Secara keseluruhan, timbangan analitik laboratorium memiliki fitur-fitur canggih seperti pelindung angin dan kalibrasi otomatis. Berbagai fitur yang tersemat pada timbangan ini, mampu memastikan hasil pengukuran tetap stabil di tengah gangguan lingkungan. /Siti