Dalam dunia penelitian ilmiah, akurasi dan ketelitian merupakan dua hal yang tidak bisa ditawar. Berbagai alat laboratorium pun hadir sebagai pendukung proses eksperimen, termasuk salah satunya yang sering digunakan dalam bidang mikrobiologi: cawan petri laboratorium. Meskipun bentuknya sederhana, peran cawan petri sangat penting dalam keberhasilan eksperimen.

Apa Itu Cawan Petri Laboratorium?
Cawan petri adalah sebuah wadah kecil berbentuk bulat pipih, yang umumnya terbuat dari kaca atau plastik, lengkap dengan penutup. Alat ini digunakan sebagai tempat mengkultur mikroorganisme, mengisolasi sel, serta menguji reaksi zat kimia. Ukuran penutupnya sedikit lebih besar dibandingkan bagian wadah agar dapat menutup sempurna.
Sering kali, alat ini menjadi saksi bisu lahirnya penemuan-penemuan penting di bidang kesehatan dan bioteknologi. Betapa luar biasanya bahwa sebuah wadah sederhana bisa membuka tabir kehidupan mikro yang tak terlihat oleh mata.
Ukuran dan Jenis Cawan Petri
Cawan petri laboratorium hadir dalam berbagai ukuran sesuai kebutuhan penelitian. Diameter yang umum digunakan antara lain:
- 35 mm
- 60 mm
- 90 mm (paling sering digunakan di mikrobiologi)
- 100 mm (untuk kultur jaringan)
- 150 mm (ukuran terbesar)
Jenisnya pun dibagi menjadi dua, yakni cawan petri berventilasi dan tidak berventilasi. Cawan berventilasi lebih cocok digunakan dalam pengamatan anaerob, sementara yang tidak berventilasi lebih umum dipakai dalam eksperimen sehari-hari di laboratorium.
Macam-Macam Bahan Cawan Petri
Setiap bahan pembuat cawan petri memiliki keunggulan masing-masing tergantung pada tujuan penggunaannya:
- Kaca Borosilikat: Kuat terhadap panas dan bisa digunakan berkali-kali. Cocok untuk laboratorium yang mengutamakan efisiensi dan keberlanjutan.
- Polistirena: Bahan plastik ringan, murah, namun hanya untuk sekali pakai. Umumnya digunakan dalam eksperimen mikrobiologi yang bersifat rutin.
- Polipropilena: Tahan terhadap panas dan bahan kimia, serta memiliki daya tahan lebih lama dibanding kaca.
- Selulosa Asetat: Memiliki kemampuan permeabilitas gas tinggi, sangat berguna dalam kultur mikroorganisme yang memerlukan oksigen atau CO₂ dalam kadar tinggi.
Cawan petri laboratorium tidak hanya menjadi wadah eksperimen, melainkan juga simbol dari ketekunan dalam proses ilmiah. Setiap goresan dan tetesan yang jatuh di atasnya menyimpan cerita perjuangan dalam memahami kehidupan mikro.
Fungsi Cawan Petri dalam Laboratorium
Fungsi utama cawan petri meliputi berbagai aspek penting dalam laboratorium mikrobiologi dan bioteknologi, seperti:
- Tempat menimbang dan mengeringkan sampel
- Perkembangbiakan dan isolasi mikroba
- Media menumbuhkan mikroorganisme
- Uji reaksi zat kimia dan daya tahan mikroba
- Observasi pertumbuhan mikroorganisme
Dalam pengamatan, wadah ini menjadi jendela kecil yang memperlihatkan proses kehidupan dalam skala yang tak kasat mata. Ketika mikroba tumbuh di dalamnya, sebuah proses kehidupan mulai terbaca oleh ilmu pengetahuan.
Cara Menggunakan Cawan Petri Laboratorium
Penggunaan cawan petri harus dilakukan dengan prosedur tepat untuk menjaga hasil yang valid. Berikut ini langkah-langkah dasarnya:
- Bersihkan wadah ini menggunakan larutan pemutih untuk menghilangkan kontaminan.
- Lakukan proses sterilisasi, baik menggunakan autoklaf atau sterilisasi kimia.
- Siapkan media agar (seperti agar-agar nutrien) sesuai mikroorganisme yang akan dikultur.
- Tuangkan media ke dalam cawan petri secara merata dan biarkan membeku.
- Simpan cawan petri dalam posisi terbalik agar tidak terjadi kondensasi.
- Inokulasi sampel mikroba pada media menggunakan teknik zig-zag secara perlahan.
- Tutup rapat cawan petri, lalu inkubasi pada suhu ideal (sekitar 37°C) selama beberapa hari.
- Setelah mikroorganisme tumbuh, lakukan observasi sesuai tujuan penelitian.
Prosedur ini mungkin terlihat sederhana, namun dibutuhkan kesabaran dan kehati-hatian dalam setiap langkah. Keberhasilan sering kali tersembunyi di balik detail kecil yang tidak terlihat kasat mata.
Bersumber dari video TikTok @tayianica, momen saat menuangkan media agar terasa menegangkan, karena permukaan media harus rata supaya hasil pertumbuhan mikroorganisme bisa teramati dengan jelas. Ketika waktunya melakukan inokulasi, tangan harus benar-benar stabil. Teknik zig-zag dilakukan perlahan menggunakan kapas inokulasi, berusaha seakurat mungkin tanpa menekan terlalu kuat agar media tidak rusak.
Cawan petri laboratorium adalah komponen esensial dalam eksperimen mikrobiologi, bioteknologi, dan penelitian ilmiah lainnya. Fungsi utamanya sebagai tempat pertumbuhan dan isolasi mikroorganisme menjadikannya alat penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Beragam ukuran, bahan, dan jenis memungkinkan cawan petri digunakan secara fleksibel dalam berbagai jenis penelitian. Dengan penggunaan yang tepat, alat ini menjadi jembatan untuk memahami dunia mikroorganisme yang kompleks dan memengaruhi kehidupan sehari-hari. /tari